Senin, 02 Juni 2014, 00:18
Kongres XXV PDGI berlangsung pada 28-31 mei 2014 di kota khatulistiwa
Pontianak diikuti 190 cabang, dengan peserta lebih dari 1000 delegasi
serta peninjau yang berasal dari seluruh Indonesia. Pada upacara
pembukaan hadir Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof Dr Ali Gufron Mukti
PhD, serta Gubernur Kalimantan Barat, Drs Cornelis MH. Pada kesempatan
tersebut, Wakil Menteri Kesehatan mengharapkan dengan kongres ini dapat
mendukung konstribusi yang lebih besar dan bermakna dalam pembangunan
kesehatan, khususnya kesehatan gigi. Ditambahkannya, akses masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi perlu ditingkatkan, dan juga
perlu diwujudkan keberadaan dokter gigi yang harus terdapat di setiap
puskesmas. Gubernur Kalimantan Barat menyatakan rasa terimakasihnya
pada PDGI yang telah member kepercayaan hingga wilayahnya dijadikan tuan
rumah kongres. Menurutnya, dokter gigi merupakan profesi yang penting,
dan kongres PDGI kali ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
kesehatan masyarakat. Dituturkannya, tidak semua Puskesmas di Kalimantan
Barat sudah ada dokter giginya, hingga diharapkan hal ini dapat menjadi
perhatian PDGI.
Kongres
PDGI sebagai forum nasional tertinggi melibatkan seluruh komponen
organisasi untuk bersama-sama menelaah perjalanan organisasi, serta kemudian membahas
kebijakan maupun program organisasi dalam menempuh perjalanannya di
masa mendatang. JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) sebagai program penting
di bidang kesehatan menjadi materi diskusi utama pada Kongres XXV PDGI
dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Kesehatan, BPJS
Kesehatan, pakar kesehatan, serta dari kalangan profesi kedokteran gigi.
Para delegasi yang merupakan tenaga kesehatan yang secara langsung
berada di lapangan tampak sangat antusias serta menyampaikan berbagai
masukan untuk perbaikan pelaksanaan JKN. Mencuat pula dambaan dari para
dokter gigi yang selama ini melaksanakan JKN agar mendapatkan
peningkatan alokasi dana supaya dapat memberikan pelayanan kesehatan
gigi yang berkualitas baik. Pada kesempatan Kongres tersebut, PB PDGI
juga meluncurkan buku Panduan Pelaksanaan Pelayanan Kedokteran Gigi
Dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional.
Penataan
organisasi PDGI merupakan agenda yang hangat dibahas pada sidang komisi
maupun pleno. Dengan tetap berpegang teguh pada idealisme organisasi,
kongres menyepakati
perubahan AD dan ART dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menjadikan
PDGI sebagai organisasi yang berbadan hukum. AD PDGI kini hanya memuat hal-hal pokok saja, sedangkan rincian lebih lanjut dituangkan pada ART. Berdasarkan perubahan tersebut, struktur organisasi PDGI dalam tingkat nasional akan dilengkapi dengan Badan Pengawas.
Kemudian
untuk peningkatan profesionalisme para dokter gigi, kongres telah
menetapkan penyempurnaan pelaksanaan P3KGB (Pendidikan dan Pelatihan
Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan). Sedang untuk peningkatan
mekanisme kerja organisasi dirancang pengembangan sistem informasi
manajemen berbasis teknologi internet, serta program pemberdayaan cabang
maupun pengurus wilayah PDGI. Disepakati
pula pengembangan organisasi dengan pengesahan 19 cabang baru, hingga
dengan tambahan cabang baru tersebut saat ini PDGI seluruhnya memiliki
243 cabang yang tersebar di seluruh persada Indonesia.
PEMILIHAN KETUA PB PDGI
Setelah
dirumuskan rancang bangun perjalanan PDGI dalam menyongsong era
mendatang, puncak acara berikutnya adalah pemilihan Ketua PB PDGI masa
bakti 2014-2017, sebagai yang akan memimpin implementasinya. Berdasarkan
pencalonan dari para delegasi ditetapkan 4 orang calon Ketua PB PDGI
yaitu drg Azrial Azwar SpBM, drg Farichah Hanum MKes, drg Harry Agung
Tjahjadi MKes, dan drg Ugan Gandar. Setelah melalui pemaparan visi dan
misi, babak tanya jawab, pemungutan suara, serta penghitungan suara, akhirnya terpilih drg Farichah Hanum MKes dari PDGI Cabang Semarang sebagai Ketua Pengurus Besar PDGI masa bakti 2014-2017.
Kongres
XXV PDGI menetapkan pula tempat untuk Rakernas dan Kongres berikutnya.
Berdasarkan beberapa pengurus Cabang dan Wilayah yang mengajukan diri
dan menyampaikan presentasinya, kemudian setelah melalui proses
pemilihan, akhirnya ditetapkan Jawa Timur sebagai penyelenggara Rakernas di tahun 2016, dan Medan sebagai tuan rumah Kongres PDGI berikutnya di tahun 2017.
Pada
akhir kongres, di dinihari 31 mei 2014, Ketua PB PB PDGI masa bakti
2011-2014, Dr drg Zaura Rini Anggraeni MDS, tidak dapat menahan linangan
rasa harunya. Disampaikannya, pada kongres ini telah berlangsung proses
demokrasi yang sangat baik, hingga berhasil memilih kader yang terbaik
yang akan memberikan yang terbaik untuk mebawakan kemajuan PDGI. Dihaturkannya
pula ucapan terima kasih pada PB PDGI periode 2011-2014, para pengurus
wilayah dan cabang PDGI, panitia kongres, dan juga pada para staf
sekretariat yang selama ini telah bekerja keras untuk membawa PDGI
menjadi lebih baik.
Drg
Farichah Hanum Mkes, selaku Ketua terpilih untuk memimpin PB PDGI masa
bakti 2014-2017 mengemukakan rasa syukurnya, dan jabatan ini merupakan
suatu amanah yang perlu dukungan serta kerjasama kita semua. Disampaikan
tekadnya untuk melaksanakan seluruh anamah Kongres PDGI dalam rangka
kebersamaan untuk membangun PDGI tercinta bagi peningkatan kesehatan gigi.
Kini
dalam menyongsong masa depan, drg Farichah Hanum MKes sebagai ketua PB
PDGI masa bakti 2014-2017 yang terpilih dalam Kongres XXV PDGI akan
memimpin organisasi untuk mewujudkan visi yang dsampaikannya yaitu: PDGI MENJADI SATU-SATUNYA ORGANISASI PROFESI DOKTER GIGI YANG PROFESIONAL DAN BERWIBAWA.
(pj)