Agar Aroma Mulut tidak Mengganggu
Penulis: (*/H-2)
Pada: Rabu, 15 Mei 2019, 07:30 WIB Weekend
123 RF
Ilustrasi
MENJAGA kebersihan gigi dan mulut penting dilakukan,
terlebih saat puasa. Saat berpuasa, seseorang berisiko mengalami bau
mulut kurang sedap yang berpotensi mengganggu orang lain.
Menurut pakar kesehatan gigi dan mulut drg Ratu Mirah Afifah, hal itu
terjadi karena saat puasa kita tidak makan ataupun minum seharian.
Akibatnya, produksi air liur berkurang. Padahal, air liur juga berfungsi
membilas bakeri dalam mulut.
“Jadi, kondisi mulut yang lebih kering daripada biasanya itu membuat
bakteri dalam rongga mulut berkembang biak lebih banyak. Nah,
bakteri-bakteri ini memproduksi sulfur. Zat sulfur inilah yang
menimbulkan aroma kurang sedap,” ujar Mirah pada diskusi bertajuk
Pepsodent Herbal Sahur Amal 2019: Mulut Adem, Hati Adem, di Jakarta,
beberapa waktu.
Menjaga kebersihan gigi dan mulut, lanjut Mirah, merupakan langkah
utama meminimalkan bau mulut. Di bulan Ramadan, menyikat gigi minimal
dilakukan dua kali, yakni setelah sahur dan sebelum tidur malam. Jangan
lupa untuk membersihkan bagian lidah juga.
“Langkah lain, perbanyak air putih dan makanan berserat di kala sahur dan berbuka,” imbuh Mirah.
Ia juga menganjurkan untuk menghindari konsumsi makanan berlemak,
seperti gorengan, makanan yang terlalu manis dan asin, serta minuman
yang tinggi kadar kafeinanya karena jenis makanan dan minuman itu bisa
membuat mulut lebih dehidrasi (kering). Tentu saja, jenis makanan yang
pada dasarnya berbau tajam juga perlu dibatasi, seperti bawang-bawangan,
jengkol, dan petai.
“Tips lainnya, manfaatkan waktu berwudu. Berkumur-kumur saat wudu
bermanfaat memberikan kelembapan pada rongga mulut,” kata Mirah.
Berhukum makruh
Narasumber lain pada diskusi tersebut, Ustazah Aini Aryani, menyampaikan
keutamaan menjaga kebersihan gigi dan mulut menurut ajaran Islam.
Mengutip sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, andai tidak
memberatkan, niscaya kuwajibkan umatku bersiwak (menyikat gigi setiap
kali berwudu sebelum salat.
Riwayat lain menyebutkan, Aisyah RA, istri Rasulullah, pernah
mengatakan bahwa saat kedatangan tamu, hal yang dilakukan Nabi Muhammad
ialah menyisir rambutnya sebelum menerima sang tamu. Adapun setiap kali
pulang dari bepergian, begitu masuk rumah, Nabi selalu menyikat giginya.
Ada pula riwayat yang mengisahkan, suatu ketika Nabi Muhammad hendak
pergi ke Masjid Nabawi, di jalan ia berpapasan dengan seorang sahabat
yang juga hendak ke masjid. Sahabat itu menyapa Rasulullah, tetapi dari
mulutnya tercium aroma bawang.
“Nabi pun meminta sahabat tersebut untuk pulang dan menggosok giginya
lebih dulu. Karena, makruh hukumnya mendatangi tempat banyak orang
berkumpul dengan mulut beraroma kurang sedap,” ujar Aini.
Pada kesempatan sama, Distya Tarworo Endri selaku Senior Brand
Manager Pepsodent menjelaskan program Pepsodent Herbal Sahur Amal yang
khusus diselenggarakan di bulan Ramadan. Program itu menargetkan untuk
membagikan paket sahur ke ratusan panti asuhan yang tersebar di beberapa
kota besar di Indonesia.
Masyarakat pun diajak turut berpartisipasi. Caranya, untuk setiap
pembelian Pepsodent Herbal 190 gr kemasan khusus Ramadan, otomatis
konsumen ikut berkontribusi dalam mempersiapkan paket sahur yang akan
didistribusikan kepada anak-anak yatim piatu.
“Selama program ini berlangsung, kami akan melibatkan sejumlah sosok
inspirasi untuk membangkitkan semangat anak-anak yatim piatu dalam
berpuasa, beribadah, dan berbuat kebaikan di bulan Ramadan,” kata
Distya. (*/H-2)