Mengenyam pendidikan di luar negeri merupakan impian semua orang,
apalagi dibiayai oleh pemerintah Indonesia ataupun penyedia beasiswa
oleh perguruan tinggi di luar negeri. Di lingkungan Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Airlangga terdapat program pengiriman mahasiswa untuk
mengenyam pendidikannya di luar negeri, seperti Program International
Dental Course yang telah berjalan mulai thn 2010. " Program ini
merupakan suatu program pendidikan dokter gigi yg diadakan oleh
Hiroshima University dgn Indonesia (Universitas Airlangga), Camboja,
Vietnam. Program ini di setting dimana program akademik diadakan di
Hiroshima University selama 4th, kemudian program profesi dilakukan di
”home country” selama 1,5 tahun ", jelas Prof. Seno Pradopo, ketua
kerjasama luar negeri di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga.
" Mahasiswa yg dikirim adalah yg telah menyelesaikan semester 2 dgn
kriteria lulus test psikologi untuk belajar keluar negeri, English
Profient Test minimal 500, IPK minimal 3,5 dan wawancara secara langsung
dgn Skype oleh beberapa Professor dr Hiroshima University, untuk
2010/2011 FKG Unair mendapat 2 jatah mahasiswa dan untuk tahun 2012/2013
FKG Unair mendapatkan 1 mahasiswa, yaitu Dyshafillia Charindra Hari
ini telah dilakukan wawancara dengan 3 Professor, yaitu Prof Motoyuki
Sugai (Dean of Faculty) dan Associate Dean, Prof Nikawa, Prof
Nishimura, wawancara dibuka oleh Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Airlangga, Prof Coen Pramono, Sp.BM.
Perlu diketahui bahwa selain program ini, ada beberapa program lain
yaitu staff & student exchange program dan program twinning unt
pendidikan Doktor dan telah berjalan selama lima tahun dan akan
menghasilkan 6 Doktor, program Twinning dirancang 1 tahun dilakukan di
Indonesia dgn pembuatan proposal dan konsultasi dgn pembimbing melalui
Internet, kmd proses penyelesaian program doktor dilakukan di
Hiroshima University.
Kemudian tahun ini sedang direncanakan program
master dgn sistem transfer kredit. Semuanya ini adalah untuk
meningkatkan kwalitas sumber daya manusia FKG UNAIR dlm menghadapi
persaingan global mendatang", ungkap profesor kedokteran gigi anak yang
satu ini.