Dijelaskan oleh dr Widya, Myelofibrosis merupakan sejenis
leukimia yang menyebabkan sumsum tulang tidak bisa memproduksi sel
darah.
Lalu apa hubungannya dengan sariawan yang sampai menyebabkan pria itu
meninggal? Dr Widya menerangkan bahwa sel darah memegang peranan
penting dalam regenerasi jaringan dan daya tahan tubuh.
Hal
ini menyebabkan tubuh tidak bisa memperbaiki jaringan yang rusak ketika
sel darah turun. Pria berusia 32 tahun itu awalnya mengeluh sariawan di
bibir bagian dalamnya.
Ia kemudian meneteskan obat, namun bukannya sembuh, sariawannya malah membesar hingga harus dibawa ke IGD.
Setelah dirawat selama tiga hari di rumah sakit, bengkak di bibir
pria tersebut berkurang. Meski bengkak berkurang, sariawan yang
dialaminya semakin besar sampai membuat lubang.
Rupanya, karena infeksi yang terjadi di dalam mulutnya, pasien itu
menjadi sepsis. Sepsis, dijelaskan dr Widya, merupakan infeksi bakteri
dalam darah.
Lalu, apa hubungannya sariawan yang menyebabkan kematian ini dengan
Albothyl? Widya kemudian melakukan penelusuran tentang kandungan
Albothyl, yaitu Policresulen.
Fakta mengejutkan pun didapatkannya. Ternyata, tidak ada jurnal
kedokteran yang meneliti tentang penggunaan Policresulen di dalam mulut.