LANSIA:
Kondisi mulut dan gigi pada orang lanjut usia terkenal sangat rentan,
biasanya lebih memanjang karena gusi menurun. Apalagi ditambah jika ada
faktor lain seperti menderita diabetes. Kondisi mulut pun cenderung
lebih kering. (HUFFPOST.COM)
PROKAL.CO, SELAMA ini
drg Rika Novalita melihat masih banyak orang yang belum memahami
perbedaan karang gigi dan plak. Ada yang mengira keduanya sama.
Dijelaskan Rika, karang gigi tidak bisa sekadar dibersihkan menggunakan
sikat gigi biasa melainkan harus di-scaling dengan benda bernama scaler. Sedangkan plak masih bisa dibersihkan dengan sikat gigi.
Asal mula mengapa karang bisa muncul karena adanya plak sisa makanan
menumpuk. Jadi, lama-kelamaan mengeras. Plak yang mengeras butuh waktu
lama. Kalau sekitar satu sampai dua bulan, karangnya belum terbentuk.
Sebenarnya, karang bisa dilihat tapi banyak orang yang tak menaruh
perhatian pada hal itu.
“Karang gigi bisa membuat gigi goyang walau tidak berlubang. Hal itu
disebabkan oleh karang yang semakin tumbuh dan mulai menutupi gigi.
Kalau sudah dibersihkan, tentu akan kembali sehat. Gigi yang tadinya
goyang, jadi tidak terlalu goyang. Fungsi scaling hanya untuk membersihkan jaringan gigi,” jelas perempuan berhijab itu.
Menurut Rika, dewasa ini banyak orang berusia sekitar 40 tahun
memasang gigi palsu. Namun, tak jarang pula dia menemukan lansia berusia
60–70 tahun yang giginya masih lengkap. Itu semua kembali pada oral hygiene
tiap-tiap individu. Selain perihal usia, faktor yang memengaruhi
keadaan gigi lansia adalah periodontitis kronis atau gigi. Kondisi gusi
lansia pun mulai menurun sehingga menyebabkan gigi goyang.
“Kondisi gigi pada lansia bisa terlihat. Biasanya, bentuk gigi lebih
memanjang. Kadang ada yang bingung kenapa bisa begitu. Itu disebabkan
oleh kondisi gusi yang menurun. Apalagi kalau ada faktor penyakit lain
seperti diabetes. Salah satu cirinya gigi goyang. Mau dicabut pun tidak
bisa karena gula darahnya tinggi,” beber Rika ditemui di Puskesmas
Segiri Samarinda.
Seandainya gigi goyang itu dicabut paksa, akan menyebabkan pendarahan
terus-menerus. Risiko yang tinggi membuat keadaan seperti itu harus
mendapat penanganan khusus. Ciri khas diabetes adalah kondisi mulut
kering karena pasien terlalu sering mengonsumsi obat gula. Itu
memengaruhi rongga mulutnya. Mulut yang kering otomatis berpengaruh
terhadap oral hygiene menjadi buruk karena karang gigi.
“Penyebab lain yang menyerang lansia biasanya oral thrush
karena makanan dan obat-obatan yang tidak cocok dikonsumsi. Muncul
bercak atau garis-garis di lidah yang terasa perih karena infeksi jamur.
Kalau sudah begini, harus ke rumah sakit dan ditangani oleh dokter gigi
spesialis penyakit mulut,” tutur Rika.
Biasanya, sering ditemukan keadaan gigi lansia yang menghitam dan
akar gigi membusuk. Tidak langsung muncul begitu saja, kondisi
kebersihan gigi sejak masih muda sekitar 30-an turut memengaruhi. Jika
tidak rajin dibersihkan, tentu hasilnya terlihat ketika usia tua. Bisa
pula disebabkan pemasangan gigi palsu namun sisa akarnya tak dicabut.
Pada dasarnya, cara merawat dan membersihkan gigi sama untuk segala
usia. Namun, perbedaannya pada lansia adalah kebanyakan mereka
menggunakan gigi palsu. “Lebih baik kalau gigi palsu dilepas sebelum
tidur. Supaya tetap higienis bisa direndam di air biasa atau cairan
khusus yang dijual di apotek,” tutupnya. (*/ysm*/rdm/k8)