Hati-hati, Stres Timbulkan Gigi Ngilu
SWARNANEWS.CO.ID. PALEMBANG | Adakalanya kita merasakan gigi ngilu,
terutama setelah makan makanan yang panas atau makanan dingin. Malah
juga, rasa ngilu muncul secara tiba-tiba tanpa ada pemicunya. Meski gigi
ngilu ini kadang hilang, kadang datang, ada baiknya jika kita
mewaspadai hal apa saja yang menyebabkan ngilu gigi itu menyerang.
Mari
kita simak penjelasan drg Budi Asri Kawuryani MM, dari Graha Eksekutif
RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang, Selasa (16/07/2019).
Struktur
gigi terdiri dari Kalsium dan Fosfat. Kalsium terdapat dalam lapisan
gigi Hydroxy Apatit atau rumus kimianya, Ca10(PO4)6 OH2. Apabila mulut
dalam suasana asam, maka dalam rongga mulut akan terjadi reaksi kimia ug
disebut proses demineralisasi, dimana Gugus yang mengandung Ca
(Kalsium), Fosfat (PO4), dan gugus OH, akan terlepas (hilang). “Inilah
yang menyebabkan gigi menjadi ngilu,” cetus Dokter Asri.
Maka dari
itu, lanjut Dokter Asri, hindarilah suasana asam dalam mulut. Suasana
asam dapat timbul oleh banyak hal. Salah satunya ketika kita stress.
Saat banyak pikiran, tubuh akan mudah menghasilkan asam dan air ludah
akan mengental dengan pH asam yang naik. Seperti ketika kita gugup akan
presentasi, tiba-tiba saja mulut menjadi kering dan terasa asam.
Suasana asam akibat stress ini dapat dinetralkan, dengan banyak minum air putih.
Selain menghindari stress, kurangi juga makan dan minum yang mengandung
asam. Seperti minuman bersoda yang paling tinggi derajat keasamamnya,
serta rokok. Sementara untuk cuko pempek, yang disebut-sebut menjadi
penyebab kerusakan gigi, Dokter Asri menepisnya. Menurut dia, jika cuko
tersebut menggunakan asam Jawa maka tidak apa-apa. Lain halnya bila
memakai cuka makan, yang diproduksi secara kimiawi.
Apabila gigi sudah terlanjur ngilu, maka pengobatan secara medis
dilakukan dengan mengendalikan gugus OH dengan melakukan aplikasi
Fluoride, sehingga Email gigi menjadi Fluoro Apatit Ca10 (PO4)6 F2.
Selain
aplikasi Fluor ( yg dilakukan di klinik/RS) fluor juga didapat dengan
banyak mengonsumsi makanan yang mengandung Fluor. Seperti minum teh,
makan ikan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, susu dll. Jenis ikan yang
paling banyak kandungan Fluor yaitu Ikan Teri. “Terakhir bila
diperlukan, obat tetes atau tablet yang diminum untuk menutupi
kekurangan Fluor tadi,” kata wanita berkerudung ini ramah.
Hanya saja, mengonsumsi obat-obatan yang mengandung Fluor tidak
disarankan, sebab di sekeliling kita sangat banyak makanan kaya unsur
Fluor. Selain ikan yang sangat kaya, air minum yang kita minum
sehari-hari, itu juga banyak mengandung Fluor. Begitu pula dengan pasta
gigi yang kini diproduksi dengan kandungan Fluor yang sudah mencukupi.
“Kalau
kelebihan Fluor juga tidak baik. Selain akan merusak ginjal juga
menimbulkan bercak-bercak putih di gigi. Sebaiknya kita hanya
mengonsumsi 1 ppm (part permilion) Fluor saja perhari,” jelas Dokter
Asri.
Nah, untuk mengetahui kesehatan gigi secara berkala, sangat
dianjurkan bagi kita untuk memeriksakan gigi ke dokter minimal tiga atau
enam bulan sekali.
Jangan sampai dibiarkan gigi yang sedang
mengalami Demineralisasi seperti kekurangan Kalsium, Fosfat, dan
lain-lain, karena akan mudah nyeri hingga berlubang. (*)
Teks/Editor : Maya/Asih