Gigi yang patah, pecah, atau berubah warna tentu akan merusak
penampilan dan menurunkan kepercayaan diri. Namun, Anda tak perlu
berkecil hati. Bonding gigi bisa menjadi solusi mudah dan murah untuk mengatasi masalah penampilan akibat kerusakan pada gigi.
Bonding gigi dan manfaatnya
Bonding gigi adalah teknik memperbaiki
penampilan gigi dengan menempelkan bahan tertentu pada gigi yang rusak.
Bahan yang digunakan biasanya berupa resin yang telah disesuaikan agar
warna dan bentuknya menyerupai gigi alami.
Prosedur ini memang bertujuan untuk memperbaiki penampilan
gigi yang rusak. Akan tetapi, Anda juga bisa memanfaatkannya untuk
menyamakan warna dan ukuran gigi, menutup celah pada gigi, atau kebutuhan lainnya.
Dibandingkan pemasangan veneer ataupun implan, bonding gigi
dinilai lebih murah dan efektif. Prosedurnya pun sederhana, singkat,
dan tidak memerlukan bius. Kecuali, Anda perlu menambal gigi berlubang
yang bisa terasa nyeri sewaktu-waktu.
Seperti apa prosedurnya?
Tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan sebelum menjalani prosedur bonding. Anda hanya harus berkonsultasi dengan dokter gigi untuk memastikan bahwa prosedur ini sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Dokter gigi biasanya tidak menyarankan bonding apabila
gigi Anda mengalami kerusakan parah atau telah membusuk. Sebagai
gantinya, Anda mungkin perlu mempertimbangkan metode yang lebih sesuai
seperti veneer atau implan gigi.
Untuk melakukannya, pertama-tama, dokter akan membuat
permukaan gigi Anda menjadi lebih kasar dan mengoleskan gel khusus.
Tahap ini bertujuan agar resin menempel lebih kuat pada gigi. Setelah
itu, dokter akan menempelkan resin pada bagian gigi yang memerlukannya.
Resin lalu dibentuk sedemikian rupa hingga mencapai bentuk, ukuran, dan tekstur yang diharapkan. Dokter kemudian melanjutkan bonding gigi dengan menyinari resin menggunakan laser atau sinar biru khusus.
Proses penyinaran bertujuan agar resin lebih cepat
mengeras. Begitu resin mengeras, barulah dokter bisa menghaluskan
permukaannya hingga menyerupai gigi asli. Keseluruhan proses ini memakan
waktu selama 30-60 menit.
Cara merawat gigi setelah proses bonding
Pada dasarnya, tidak ada prosedur perawatan khusus yang
harus Anda lakukan. Anda hanya perlu menjaga kebersihan gigi dan mulut
dengan menyikat gigi dua kali sehari, membersihkan celah gigi dengan benang gigi, dan berkumur dengan larutan antiseptik.
Anda pun tidak perlu melakukan kunjungan khusus ke dokter
gigi. Cukup lakukan kunjungan rutin, enam bulan sekali, seperti biasanya
untuk membersihkan karang gigi dan dan memantau kesehatan gigi secara
menyeluruh.
Seperti prosedur estetika gigi lainnya, bonding gigi
juga memiliki kelemahan. Daya tahan resin tidak seperti veneer porselen
dan implan gigi. Kebiasaan menggigit kuku, mengunyah makanan keras, dan
membuka kemasan dengan gigi dapat merusak resin.
Resin juga dapat berubah warna, terutama akibat rokok atau teh dan kopi. Meski demikian, bonding umumnya dapat bertahan hingga 10 tahun asalkan Anda mampu menjaga kebersihan mulut dan menghindari kebiasaan yang merusak gigi.
Tidak semua orang cocok dengan prosedur bonding. Daya tahannya pun bergantung pada kebiasaan Anda dalam merawat gigi. Namun, bonding tetaplah salah satu metode yang bisa diandalkan untuk mengatasi penampilan akibat gigi yang rusak.
Bonding juga
bisa menjadi pilihan terbaik apabila kerusakan pada gigi Anda masih
tergolong ringan. Agar hasilnya lebih optimal, pastikan Anda telah
berkonsultasi dengan dokter gigi sebelum mantap menjalani prosedur ini.