Jakarta - Buat anak, mengecek kesehatan gigi dan mulutnya ke dokter
gigi
penting dilakukan secara rutin, Bun. Biasanya, kalau orang dewasa
ngecek gigi tiap 6 bulan sekali ya. Tapi untuk anak, bisa aja kok kalau
itu dilakukan sebelum waktu 6 bulan.
Ya, seperti kata drg Ayu
Kurniasih SpKGA dari RSPI Puri Indah, untuk anak bisa aja mereka diajak
cek ke dokter gigi tiap 4 bulan sekali. Kenapa? drg Ayu bilang,
pertimbangannya anak kan masih dalam masa pertumbuhan nih, Bun. Jadi,
pasti ada perubahan di mulutnya.
"Yang tadinya nggak goyang,
giginya bisa goyang. Nggak ada gigi baru tapi kemudian tumbuh gigi baru.
Belum lagi kalau ada karies, semakin cepat diketahui kan penanganannya
jadi lebih mudah," kata drg Ayu waktu ngobrol bareng HaiBunda.
Tapi, beda lagi kalau
kebetulan memang kebersihan mulut dan gigi anak terjaga, nggak apa-apa
deh cek ke dokter giginya tiap 6 bulan. Apalagi, kata drg Ayu kalau anak
udah kelihatan mandiri dan bisa bertanggungjawab sama kesehatan gigi
dan mulutnya, kontrol ke dokter gigi biasanya dilakukan tiap 6 bulan
sekali.
Baca juga: Gigi Anak Goyang karena Jatuh, Harus Selalu Dicabut Nggak Sih?"Tapi memang sih umumnya dianjurkan kalau untuk anak-anak terutama yang belum bisa menjaga oral hygiene-nya kontrol ke dokter
gigi tiap 4 bulan," tambah drg Ayu yang juga praktik di RS Muhammadiyah Taman Puring ini.
Nah,
supaya anak nggak takut ke dokter gigi, kata drg Ayu orang tua punya
peran penting nih, Bun. Ya, Bunda atau Ayah juga perlu memotivasi anak
agar berani datang ke dokter gigi. Tapi, kalau anak kita memang
benar-benar takut datang ke dokter gigi, Bunda jangan memaksanya. Namun,
kita bisa kok ngasih tahu ke anak apa aja sih yang akan dilakukan di
dokter gigi nanti dan pentingnya mengecek kesehatan gigi dan mulut.
Pengenalan
soal apa aja yang akan dilakukan di dokter gigi bisa juga dilakukan
lewat media mendongeng atau bermain peran, lho. Seru kan? "Untuk
kunjungan anak pertama kali ke dokter gigi, itu hanya pengenalan ruangan
dan alat-alat dokter giginya. Sebagai dokter gigi, hal pertama yang
dilakukan pada anak adalah melakukan tindakan yang paling ringan
terlebih dahulu, contohnya seperti menyikat gigi," kata drg Ayu.
Tapi, kadang realita nggak seindah ekspektasi ya, Bun. Sudah mempersiapkan anak untuk berani ke dokter
gigi, tapi kadang dia masih takut. Jangan menyerah ya. Kita harus tetap semangat!
Baca juga: Jangan Salah, Warna Gigi Anak Bisa Jadi Kehitaman Setelah Jatuh Lho (rdn)