Jakarta - Pasca anak jatuh dan mengalami benturan di bagian mulut, beberapa waktu kemudian 
gigi anak kok berubah jadi hitam gitu ya? Kondisi ini memang bisa terjadi kok, Bun.
Ya,
 gigi yang berubah warna jadi kehitaman gitu memang bisa terjadi pasca 
anak jatuh dan mengalami benturan di mulut dan gigi karena giginya udah 
'mati'. Demikian disampaikan drg Ayu Kurniasih SpKGA dari RSPI Puri 
Indah. Akibatnya, kalau gigi udah 'mati' dan berubah warna jadi 
kehitaman, anak jadi nggak mau pakai gigi di daerah itu untuk ngunyah 
makanan.
Berdasarkan pengalaman drg Ayu biasanya kasus gigi jadi 
kehitaman setelah jatuh sering nggak ketahuan sama orang tua karena 
bunda atau ayah nggak tahu kalau si kecil pernah jatuh atau kebentur. 
Terus, kenapa jatuh bisa bikin gigi anak berubah warna jadi kehitaman?
Kata drg Ayu, pas anak 
jatuh kan bisa terjadi benturan. Nah, akibat benturan itu pembuluh darah
 di gigi putus hingga nggak ada lagi pasokan nutrisi ke gigi. Seperti 
kita tahu, Bun, salah satu fungsi pembuluh darah adalah menyuplai 
makanan. Lama-lama, pembuluh darah akan mati dan terjadi pembusukan 
hingga warna gigi pun berubah.
Nggak cuma itu, Bun. drg Ayu bilang kondisi ini juga bisa bikin 
gigi
 anak jadi lebih sensitif, ngilu dan sakit. Jadi, nggak heran kalau 
selain gigi anak warnanya berubah kehitaman, si kecil juga jadi susah 
makan. Nah, untuk mengatasinya gimana nih, Dok?
"Harus dilakukan 
perawatan saluran akar. Jadi, akar gigi dibersihkan, disterilkan, terus 
dikasih obat. Dari prosedur ini kan bakal ada lubang gitu, itu ditutup 
(ditambal) supaya dari segi estetika tetap bagus dan ditunggu sampai 
kondisinya membaik dan nanti tumbuh gigi permanen," kata drg Ayu waktu 
ngobrol sama HaiBunda.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Gigi Sejak BayiSelain
 itu, perawatan saluran akar juga punya standar goyangnya gigi, Bun. 
Kalau derajat satu atau goyangnya ringan, perawatan bisa dilakukan. 
Tapi, kalau goyangnya gigi sudah parah, mau nggak mau gigi anak mesti 
dicabut. Nah, saat prosedur ini dilakukan memang anak bakal ompong. 
Apalagi kalau giginya harus dicabut di umur 2 tahun padahal gigi 
permanen baru tumbuh pas anak sekitar umur 8 tahun. Duh, lama ya, Bun.
Nanti
 anak jadi nggak percaya diri dong? Tenang, Bun. Untuk mengantisipasi 
itu, drg Ayu menyarankan baiknya dibuat space maintainer. Ini adalah 
alat untuk menjaga ruangan yang kosong supaya nggak diserbu sama gigi di
 sebelahnya. Kata drg Ayu, kalau space gigi ada yang kosong, gigi di 
sebelahnya bakal bergeser dan akibatnya ruang untuk gigi permanen tumbuh
 jadi lebih sempit.
"Walau cuma satu giginya yang dicabut, tapi 
kalau waktu kehilangan giginya itu lama, lebih baik alatnya dipakai. 
Kecuali kalau kurang dari setahun, anak giginya dicabut umur 7 tahun dan
 bakal tumbuh pas umur 8 tahun nggak apa-apa nggak pakai space 
maintainer," kata drg Ayu yang juga praktik di RS Muhammadiyah Taman 
Puring.
drg Ayu mengingatkan, kalau ada kasus anak jatuh, 
perhatikan juga kondisi gigi dan mulutnya ya, Bun. Kalau memang gigi 
anak habis mengalami trauma, bisa juga kok kalau mau dicek ke dokter 
gigi. Sehingga, kalau ada masalah bisa segera ditindaklanjuti dan 
efeknya nggak sampai berlanjut ke 
gigi permanen. Soalnya, infeksi pada gigi susu misalnya, itu bisa berefek ke terganggunya pertumbuhan gigi permanen lho, Bun.