Fakultas Kedokteran Gigi UI disingkat
FKG UI
adalah fakultas kedokteran khusus untuk kesehatan gigi dan mulut yang
berada dibawah Universitas Indonesia. Saat ini (2008) fakultas ini
dipimpin oleh Prof. Bambang Irawan, drg,Ph.D.
SEJARAH
FKG UI berdiri pada tahun 1961, dengan 71 satu orang mahasiswa
sebagai angkatan pertamanya. Pendirian fakultas ini dirintis karena
munculnya keprihatinan tentang kondisi kedokteran gigi di Indonesia.
Ketika itu, perbandingan antara dokter gigi dan penduduk masih sangat
kecil, yaitu 1 : 200.000, selain itu, lulusan dokter gigi juga hanya
berasal dari dua fakultas (FKG Unair dan FKG UGM) dengan jumlah yang sangat sedikit, tidak pernah lebih dari 35 orang.
Pada tahun 1959, Prof. Dr. Ouw Eng Liang
(alm) dan kawan-kawan dari bagian Gigi dan Mulut FKUI mengajukan
rencara terinci pendirian FKG di UI. Rencana itu mendapat dukungan pula
dari Rektor UI Dr. Sudjono Djuned Pusponegoro dan Dekan FKUI Prof. Dr.
M. Soekardjo. Pada tanggal 21 Desember 1960,
Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI No.
108049 yang berisi tentang pendirian Fakultas Kedokteran Gigi di UI
dikeluarkan. Sejak itulah, lahir FKGUI yang merupakan Fakultas
Kedokteran Gigi Negeri keempat di Indonesia dengan Prof. Dr. Ouw Eng
Liang sebagai Dekan pertama.
Tahun 1961,
FKGUI yang memiliki 2 Staf Pengajar Tetap, 37 Staf Pengajar Luar Biasa,
dibantu 7 tenaga administrasi termasuk pesuruh secara resmi membuka
pintunya bagi mahasiswa baru. Awalnya, FKGUI praktis tak mempunyai
fasilitas gedung dan perlengkapan. Satu-satunya ruang adalah ruang
pinjaman dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo
(RSCM) yaitu bagian Tata Usaha Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut RSCM. Untuk
kuliah tingkat persiapan, pelaksanaan dan tempatnya digabung bersama
mahasiswa tingkat I FKUI. Sedangkan praktikum Anatomi Gigi menggunakan
tempat penitipan sepeda RSCM (kini tempat parkir paviliun Cendrawasih
RSCM). Pada 17 Oktober 1963, mengingat meningkatnya kebutuhan mahasiswa
dan keterbatasan fasilitas, maka sebagian ruang depan Perpustakaan
Rakyat milik Departemen Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI di
Salemba 4 diserahkan kepada FKGUI. Namun, kuliah dan praktikum masih
bergabung dengan FKUI. Tahun berikutnya, pada 1964, FKGUI mendapat ruang
tambahan yaitu bagian belakang dari Perpustakaan Rakyat. Sebagian ruang
itu digunakan untuk preklinik (praktikum) mahasiswa tingkat III sebagai
persiapan kepaniteraan klinik di tingkat IV nanti.
Pada bulan April 1965,
seluruh ruang Perpustakaan Rakyat diserahkan ke FKGUI sehingga kuliah
dan praktikum yang bersifat dental dan kegiatan kemahasiswaan dilakukan
disini. Pada 27 Maret,
FKGUI membuka poliklinik gigi untuk umum bertempat di Biro Rektor UI.
Mulanya poliklinik ini terdiri dari Ilmu Pengawet Gigi dan Ilmu
Meratakan Gigi, sedangkan bagian lain yang diperlukan dalam kepaniteraan
klinik mendapat pinjaman ruang dari RSCM yaitu bagian Exodontia dan
Bagian Ilmu Gigi Tiruan. Terjalinnya kerjasama antara FKGUI dan RSCM,
maka bagian Ilmu Pengawet Gigi dan Ilmu Bedah Mulut pun dapat memakai
sarana RSCM. Sedangkan kegiatan bagian Ilmu Gigi Tiruan dipindahkan ke
FKGUI. Pada 1967, FKGUI berhasil meluluskan 15 dokter gigi.
Pada 1968, poliklinik gigi FKGUI diperluas dengan pengadaan
laboratorium teknik dan pembukaan poliklinik baru di Pegangsaan Timur
17, hasil kerjasama dengan bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FKUI.
Poliklinik ini semula digunakan bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat
dan Periodontologi. Pada 1969, poliklinik gigi di Salemba 4 diperluas
dengan membuka bagian Periodontologi sehingga jumlahnya mencapai 17
dental unit . Kerjasama dengan fakultas dan instansi lain pun mulai
dibina.
Pada 1970, FKGUI menempati gedung baru berlantai empat untuk kegiatan dental dan non-dental . Baru pada 1972,
semua perkuliahan dan poliklinik dipusatkan di gedung ini, kecuali
bagian Ilmu Bedah Mulut yang berada di RSCM. Berbagai bantuan pun
mengalir ke FKGUI berkat jasa Prof. Dr. Sumantri Brodjonegoro (alm)
sebagai Rektor UI. Di sisi lain, FKGUI juga berpartisipasi dalam Proyek
Pedesaan UI melalui Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Serpong di Tangerang
pada 1976. Pada 1978, FKGUI mendapat tambahan lagi gedung baru
berlantai empat.