Oleh : drg. Martha Mozartha
Penggunaan dental implant (implan gigi) saat
ini sudah semakin meluas, dan telah menjadi salah satu alternatif
terbaik dari berbagai macam gigi tiruan. Prinsip dari implan gigi
serupa dengan gigi tiruan jenis lain yaitu memperbaiki fungsi
pengunyahan. Bedanya, gigi tiruan jenis lain umumnya hanya menggantikan
mahkota gigi, sedangkan implan terdiri dari dua bagian yaitu
intrastruktur yang tertanam dalam tulang dan berfungsi untuk
menggantikan akar gigi dan suprastruktur yang fungsinya menggantikan
mahkota gigi.
Gmbr.1 Ilustrasi implan gigi yang dipasangkan ke dalam tulang rahang
|
Sebagai ilustrasi, implan gigi ini dapat dikatakan
seperti sekrup yang dipasang di dalam tulang, kemudian bagian atasnya
dipasangkan mahkota tiruan. Oleh karena itu implan gigi dapat digunakan
untuk menggantikan satu atau lebih gigi. Sekrup tersebut berfungsi
untuk menggantikan akar gigi yang menerima beban kunyah dan
meneruskannya ke tulang rahang, dan sekaligus mempertahankan ketinggian
tulang rahang karena rahang tak bergigi lama kelamaan akan menyusut.
Beberapa tahun lalu, implan gigi masih menjadi suatu
perawatan yang terkesan eksklusif dan hanya dapat dijangkau oleh
kalangan atas karena biayanya yang sangat tinggi. Dokter gigi yang
mampu melakukan perawatan ini pun relatif masih sedikit dan umumnya
adalah dokter gigi yang memperdalam ilmunya di luar negeri.
Namun belakangan ini, permintaan masyarakat akan
perawatan implan gigi sudah mulai meningkat, demikian juga dokter gigi
yang mumpuni untuk melakukan perawatan ini pun semakin banyak. Meski
demikian, tidak berarti pembuatan implan gigi sesuai untuk semua
pasien. Ada syarat-syarat dan kondisi tertentu yang harus dipenuhi
supaya perawatan ini membuahkan keberhasilan.
Indikasi Pemasangan Implan Gigi
- Kesehatan mulut dan tubuh pasien baik
- Pasien yang kehilangan satu atau seluruh gigi dan ingin
digantikan dengan gigi tiruan, namun sulit untuk memakai gigi tiruan
lepasan.
- Pasien yang kehilangan satu gigi dan indikasi untuk gigi tiruan jembatan, namun menolak untuk diasah giginya.
- Pasien memiliki koordinasi otot yang lemah sehingga stabilitas dan retensi gigi tiruan lepasan sulit dicapai.
- Kondisi tulang rahang baik dan bebas dari penyakit periodontal,
dengan ketinggian tulang rahang mencukupi sehingga material implan gigi
dapat ditanam ke dalam tulang.