Implan
gigi berasal dari istilah asing dental implant, yakni suatu benda
terbuat dari logam metal berbentuk menyerupai akar gigi dan biasanya
mempunyai ulir di bagian luar, dipasang dengan cara penanaman di dalam
tulang rahang (rahang atas atau bawah) berfungsi untuk menggantikan gigi
asli yang hilang di dalam mulut. Sistem ini diperkenalkan sesuai
perkembangan teknologi, khususnya dalam bidang ilmu kedokteran gigi,
untuk mengembalikan kecantikan, fungsi pengunyahan, serta fungsi
pengucapan pada waktu berbicara.
Implan
gigi pertama kali diperkenalkan di Swedia pada 1970-an oleh guru besar
dalam bidang Orthopaedic, Prof Branemark. Selanjutnya para ilmuwan
Barat melakukan pengembangan untuk memperbaiki bentuk dan bahan yang
digunakan. Sejak tahun 1980-an diperkenalkan implan gigi yang terbuat
dari bahan titanium dan telah memperlihatkan hasil cukup menggembirakan
dengan dasar tolok ukur setelah lima tahun terpasang, masih dapat
bertahan di dalam rongga mulut sekitar 85-100 persen. Implan gigi
biasanya di bagian permukaan luarnya mendapat tambahan bahan lain yang
bertujuan mendapatkan hubungan atau penyatuan maksimal dengan tulang
rahang yang dikenal dengan istilah Osseointegration. Penelitian
membuktikan bahan ini aman digunakan, dapat diterima oleh tubuh manusia
dalam pengertian tidak ditolak oleh tubuh sebagai benda asing ataupun
memberikan reaksi negatif, serta mempunyai kemampuan beradaptasi
maksimal dengan tulang dan jaringan lunak lainnya seperti gusi di dalam
mulut. Proses pembuatan implan gigi dilakukan dengan sistim pencairan
logam pada suhu sangat tinggi di dalam ruangan hampa udara.
Pembuatan
gigi tiruan cekat menggunakan sistim implan gigi pada kehilangan satu
atau beberapa gigi, tidak melibatkan gigi asli di sebelah gigi yang
hilang sebagai penjangkaran sehingga memberikan kesan seperti gigi asli.
Hal ini menguntungkan dilihat dari segi kecantikan, karena tidak mengganggu keadaan gigi asli tetapi mengembalikan gigi yang hilang.
Sedangkan
pada kehilangan seluruh gigi, implan gigi di dalam tulang rahang
berfungsi sebagai penyanggah gigi tiruan lepas agar lebih stabil
kedudukannya di dalam rongga mulut. Pencekatan pada implan gigi
dilakukan dengan sistim penggunaan klip retensi, bola retensi untuk
memberikan stabilitas gigi tiruan yang sangat membantu dalam pengucapan
untuk fungsi bicara dan mengunyah.