Jakarta - Umumnya yang kita tahu,
gigi anak rusak karena kebanyakan mengonsumsi makanan atau minuman manis. Padahal sebenarnya, bukan makanannya yang membuat gigi anak rusak atau bolong, melainkan lama waktu makanan atau minuman tersebut menempel pada gigi anak.
Menurut drg Bambang Nursasongko, SpKG , anak boleh saja minum atau makan yang manis-manis asal lekas dibersihkan. Bisa dengan kumur, atau sikat gigi setelah setengah jam makan atau minum-minuman manis tersebut.
"Yang bahaya itu kalau mengemut makanan. Roti salah satu makanan yang bahaya kalau anak habis makan ini nggak segera dibersihkan. Roti kan lengket, kalau melekat lama di gigi kemudian di fermentasi atau diolah oleh kuman, maka akan menghasilkan asam. Nah, asam ini yang bikin gigi anak rusak," papar drg Bambang di sela-sela acara Media Talk Bersama Sasha Pasta Gigi Halal, Pancaran Aura Islam di Greyhound Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).
Pengendalian yang bisa kita lakukan, saran dari drg Bambang adalah lewat makanan dan waktu. Karena pada gigi, kuman dan saliva (ludah) akan tetap ada di mulut selama kita hidup.
Foto: Istimewa |
"Kita nggak bisa kendalikan giginya, kumannya atau salivanya. Yang bisa kita kendalikan hanya, lewat makanan dan waktunya. Lewat makanan, ya dari asupan dan jenis makanannya. Sedangkan dari segi waktu, jangan terlalu lama nempel di gigi bekas makanannya," imbuh dokter spesialis di Conservative Dentistry Universitas Indonesia ini.
Karena itu, bayi yang masih minum susu baik ASI atau susu formula, drg Bambang katakan, sebaiknya Bunda bantu bersihkan mulut dan giginya setelah menyusu. Dengan Bunda bantu bersihkan
gigi anak, sekalian melatih anak terbiasa untuk selalu bersihkan gigi.
"Jadi kalau anak merasa giginya kotor, dia pasti risih. Dengan begitu, nanti anak sendiri yang minta bersihkan atau malah dia sendiri mau belajar bersihkan giginya," papar drg Bambang.
Bunda bisa bersihkan
gigi anak dengan kapas basah, atau sekarang sudah banyak lho yang jual sikat gigi yang dimasukkan jari. Untuk sikat giginya sendiri, drg Bambang menyarankan sikat gigi anak dengan bulu lembut, sedangkan untuk orang dewasa yang reguler saja, jangan terlalu kasar atau terlalu lembut.
Soal mengemut makanan, hal ini diamini drg Oktaria Sakina, salah satu anggota Safe Kids Indonesia nih, Bun. Dokter yang akrab disapa drg Ria ini mengatakan, kebiasaan mengemut makanan nggak baik untuk anak, proses makanan yang terlalu lama di mulut atau gigi bisa memicu gigi berlubang.
"Saat makanan terlalu lama menggenang di rongga mulut, artinya proses dekalsifikasi (hilangnya garam kalsium pada gigi) mudah terjadi sehingga anak lebih berisiko mengalami karies atau gigi berlubang," tutur drg Ria.