Pada fase lansia biasanya akan mulai muncul berbagai penyakit, termasuk masalah gigi dan mulut seperti berikut ini.
Klikdokter.com, Jakarta Seiring dengan bertambahnya usia, para lansia
biasanya akan mengalami penurunan fungsi organ tubuh. Penurunan kondisi
tersebut juga terjadi pada organ dan jaringan yang terdapat di dalam
gigi dan mulut.
Hal inilah yang terkadang menyebabkan lansia menderita penyakit baru,
yang mungkin sebelumnya tidak terdeteksi. Masalah gigi dan mulut pada
lansia antara lain :
1. Karies gigi
Merupakan masalah gigi yang paling umum dijumpai pada lansia.
Faktor-faktor penyebabnya antara lain meningkatnya kebutuhan akan
perawatan dan pemeliharaan kesehatan gigi, perubahan air ludah akibat
faktor penuaan, pola makan yang tidak seimbang, terbukanya sebagian akar
gigi akibat penurunan gusi dan juga akibat pemakaian obat-obatan yang
menyebabkan mulut menjadi kering.
Perawatan karies gigi pada lansia dulu lebih banyak diatasi dengan
pencabutan gigi dibanding dengan merawatnya. Akibatnya, lansia banyak
mengalami kehilangan gigi di masa tuanya.
Sebenarnya prosedur yang paling baik dalam mengatasi masalah karies
gigi pada lansia adalah dengan menghilangkan jaringan gigi yang terkena
karies gigi. Selain itu juga menitikberatkan pada pemberian mineral
fluoride pada gigi.
Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas hidup para pasien
lansia dalam menjaga gigi asli mereka. Di samping itu juga untuk
menghindari pemakaian gigi palsu, baik dengan jenis lepasan atau
permanen, yang dalam bahasa medis disebut cekat.
2. Penyakit jaringan penyangga gigi
Penyakit periodontal merupakan penyakit kronis yang meliputi
kerusakan pada jaringan lunak seperti gusi dan tulang alveolar pembentuk
dan pendukung soket gigi. Gangguan ini merupakan masalah yang paling
sering ditemukan pada lansia.
Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan plak dan karang gigi,
sehingga menyebabkan peradangan gusi sampai kerusakan tulang alveolar.
Selain bisa menyebabkan kehilangan gigi, penyakit periodontal juga bisa
berdampak pada keadaan sistemik.
Penyakit serius yang sering dikaitkan dengan penyakit periodontal
adalah diabetes mellitus atau kencing manis dan penyakit jantung.
Pada lansia penderita diabetes
mellitus dengan gula darah yang tinggi akan mengalami penyakit
periodontitis lebih berat. Perawatan yang tepat saat menangani
periodontitis terbukti dapat memperbaiki kadar gula darah pasien
tersebut.
3. Edentulism atau kehilangan seluruh gigi
Efek dari kehilangan seluruh gigi yang paling utama adalah masalah
pengunyahan dan ketidakseimbangan nutrisi. Hal ini akan mengakibatkan
penurunan kualitas hidup bahkan berkontribusi dalam faktor penyebab
kematian.
Pasien dengan kehilangan seluruh gigi sudah pasti akan menggunakan
gigi palsu jenis lepasan. Permukaan gigi palsu berbahan akrilik ini
biasanya banyak mengandung bakteri Lactobacillus, karena pada permukaan plastik dan logam akan mudah terjadi pembentukan lapisan biofilm.
Bakteri anaerob dalam rongga mulut tersebut memiliki peran penting
dalam terjadinya gejala penyakit pneumonia. Selain itu, dampak pemakaian
gigi palsu lepasan pada lansia bisa mengakibatkan sariawan atau luka
pada jaringan lunak.
Hal ini dikarenakan pola makan dan pola hidup yang tidak sehat.
Ditambah lagi dengan kondisi rongga mulut yang buruk, konsumsi alkohol
serta tembakau yang berlebihan. Oleh karena itu perawatan dan
pembersihan yang rutin dari gigi palsu pada lansia sangat penting agar
terhindar dari masalah kesehatan lainnya.
4. Mulut kering pada lansia
Dengan meningkatnya angka harapan hidup bagi lansia, meningkat pula
masalah mulut kering yang terjadi. Pada lansia biasanya terjadi kondisi
mulut kering (xerostomia) dan menurunnya fungsi kelenjar ludah.
Faktor penyebabnya antara lain adalah akibat dari pemakaian obat
antihipertensi, antidepresan dan anti psikosis, serta kondisi umum tubuh
yang buruk. Hal ini lebih banyak terjadi pada wanita lansia.
Para lansia yang mengalami kondisi ini memerlukan pencegahan untuk
mengatasi menurunnya jumlah air ludah, termasuk juga pencegahan karies
gigi, penyakit periodontal dan jamur candidiasis.
5. Kanker mulut
Merupakan jenis kanker terbanyak ke-8 di seluruh dunia, meliputi
bibir, rongga mulut, dan nasofaring. Kanker mulut juga merupakan ancaman
bagi orang dewasa dan lansia di negara maju maupun negara miskin.
Angka kejadiannya lebih banyak terjadi pada kaum pria, dan
kemungkinannya bisa meningkat dengan bertambahnya usia. Kanker mulut
biasanya muncul pada usia sekitar 65 tahun.
Untuk itu perawatan gigi dan mulut para lansia sebaiknya juga
disertai tindakan pencegahan seperti rutin membersihkan karang gigi dan
plak gigi 6 bulan sekali, menyikat gigi menggunakan metode bass dengan
sikat gigi yang lembut, dan berkumur dengan larutan kumur.
Cara tersebut setidaknya dapat membersihkan permukaan gigi dan
jaringan lunak lainnya. Anda juga boleh mengajarkan lansia untuk
melakukan pembersihan gigi palsu menggunakan cara di atas.
Agar terhindar dari masalah gigi
dan mulut, para lansia yang menggunakan gigi palsu juga dianjurkan
untuk menyikat serta membilas gigi sebelum dan sesudah merendamnya dalam
cairan khusus pembersih. Yang terpenting, jalani pemeriksaan rutin ke
dokter gigi untuk menghindarkan masalah gigi dan mulut.