PDGI Majene Serukan Lindungi Kesehatan Mulut Lewat Peringatan WOHD
Majene, mandarnews.com – Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)
Majene menyerukan setiap individu untuk melindungi kesehatan mulut dalam
Peringatan World Oral Health Day (WOHD) atau Hari Kesehatan Mulut
Sedunia, Sabtu (30/3/2019).
Hari Kesehatan Mulut Sedunia ini merupakan momen yang tepat untuk
merefleksikan perihal kondisi kesehatan mulut sekaligus mempromosikan
kesehatan mulut yang baik bagi semua orang.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua PDGI Majene drg. Idhan
Khalik dalam kegiatan bertema “Say AHH (Act on Mouth Health) ini.
“Pelaksanaan kegiatan WOHD di Kabupaten Majene dikemas dalam berbagai
bentuk kegiatan, yaitu penyuluhan empat pembiasaan hidup sehat yang
terintegrasi, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada anak tingkat SD,
serta pelaksanaan senam dan sikat gigi bersama,” ujar drg. Idhan
Khalik.
Bupati Majene, Fahmi Massiara yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, Hari Kesehatan Mulut
Sedunia adalah kampanye kesehatan mulut global yang berjangkauan luas.
“Ini merupakan platform bagi publik, komunitas kesehatan gigi dan
mulut, serta pembuat kebijakan untuk membantu mengurangi beban penyakit
mulut secara keseluruhan,” sebut Fahmi.
Menurutnya, Peringatan Hari Kesehatan Mulut Sedunia merupakan salah
satu kegiatan untuk mengedukasi, memberikan pemeriksaan gigi dan mulut
secara gratis, sekaligus membiasakan masyarakat Indonesia, khususnya
anak-anak untuk merawat gigi dengan menyikat gigi mereka pada pagi dan
malam hari, serta memeriksakan diri ke dokter gigi setidaknya enam bulan
sekali.
“Untuk mendukung hal tersebut, kami selaku penanggung jawab
pemerintahan di Kabupaten Majene sangat mengapresiasi kegiatan yang
dilakukan oleh PDGI cabang Majene untuk melakukan edukasi serta
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,” jelas Fahmi.
Selain itu, Fahmi juga mengimbau agar menanamkan tujuh pembiasaan
hidup bersih sehat terintegrasi, yang meliputi cuci tangan memakai
sabun, mengonsumsi makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman, meminum
air bebas kuman, menyikat gigi pagi dan malam hari, toilet, kamar mandi,
lantai dan permukaan dalam keadaan bersih dan higienis, mengelola
sampah sekolah, serta mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 3M
Plus.
“Saya sangat mengharapkan dukungan seluruh masyarakat dan stakeholder
terkait, untuk berpartisipasi dan berperan aktif menuju Majene Bebas
Karies Tahun 2030 melalui MP3 yaitu Majene Profesional, Produktif dan
Proaktif,” tukas Fahmi.
Kegiatan dibuka dengan pelepasan balon ke udara oleh hadirin yang
hadir, kemudian dilanjutkan dengan Senam Sikat Gigi secara massal yang
diikuti oleh 500 murid SD se-kecamatan Sendana.
Ketua Panitia, drg. Lilik Miransanti menuturkan, kegiatan yang
ditempatkan di Lapangan Bura Sendana ini juga melibatkan 17 orang dokter
gigi se-kabupaten Majene.
“Kegiatan ini bukan pertama kalinya diadakan, sebelumnya juga telah
dilakukan pada tahun 2014 di Kecamatan Banggae dan Banggae Timur, tahun
2016 di Tubo , tahun 2017 menyelenggarakan road show penyuluhan serta
pemeriksaan gigi dan mulut se-kabupaten Majene, dan tahun 2018 di
Kecamatan Tammero’do,” tutur drg. Lilik Miransanti.
Menurut data dari riset kesehatan daerah (riskesdas), di tahun 2018
hanya 2,8% masyarakat berusia 30 tahun keatas yang memiliki perilaku
menyikat gigi dua kali sehari, yaitu pagi dan malam.
Hal ini menyebabkan 90,2% anak Indonesia yang berumur 5 tahun
memiliki masalah gigi berlubang dengan indeks dmf-r atau rata-rata
jumlah kerusakan gigi sebesar 8,1, sedangkan di kelompok anak yang
berusia 12 tahun terlihat data yang membaik, dimana 72% dari mereka
mengalami masalah gigi berlubang dengan indeks dmf-t 1,9.
Namun, kondisi memburuk ditemukan di kelompok dewasa usia 35 sampai
44 tahun karena sebanyak 92,2% memiliki masalah gigi berlubang dengan
indeks dmf-t sebesar 6,9.(hms)
Editor : Ilma Amelia