Gusi bengkak dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan gangguan mulut yang tidak ringan. Jika tidak ditangani, gusi bengkak juga bisa ikut memengaruhi jaringan dan tulang yang menopang gigi.
Gusi bengkak bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi. Umumnya keluhan gusi bengkak bisa diikuti gejala lain seperti munculnya nanah di bawah gusi atau gigi, bau napas tidak sedap, dan rasa yang tidak enak di dalam mulut. Gejala-gejala ini merupakan gejala dari berkembangnya suatu kondisi yang bernama periodontitis.
Pada dasarnya, gusi yang sehat tidak akan berdarah ketika Anda menggosok gigi atau jika tersentuh. Berwarna merah muda, kencang, dan dapat menahan gigi dengan kuat. Ini adalah ketiga ciri-ciri utama gusi yang ideal. Lalu apa yang bisa menyebabkan gusi bengkak?
Kenapa Gusi Bisa Bengkak?
Gusi bengkak merupakan hal yang umum ditemui. Biasa ditandai dengan pembesaran, menggelembung, atau menonjol. Pada sebagian kasus, gusi bengkak yang terjadi bisa cukup besar hingga menutupi gigi secara keseluruhan. Berikut beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gusi bengkak:
- Menumpuknya plak pada gigi. Plak mengandung banyak bakteri yang sebagian di antaranya dapat mengganggu kesehatan gusi.
- Gingivitis atau peradangan pada gusi.
- Infeksi virus atau jamur
- Kebiasaan merokok.
- Kehamilan.
- Kurang gizi atau skorbut. Skorbut adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kekurangan vitamin C.
- Pemasangan gigi palsu atau perlengkapan gigi lain yang tidak tepat.
- Sensitivitas gusi akibat penggunaan pasta gigi tertentu atau cairan kumur.
- Obat-obatan, seperti obat anti-epilepsi, kortikosteroid, kontrasepsi hormonal, dan obat penghambat saluran kalsium
Cara Mengatasi Gusi Bengkak
Gangguan ringan, seperti gusi bengkak, umumnya dapat ditangani dengan memberikan lebih banyak perhatian pada kebersihan mulut. Sikat gigi dua kali sehari, setiap hari, dan lengkapi kebersihannya dengan menggunakan benang gigi (dental floss) secara teratur. Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah:
- Berikan kompres dingin pada gusi untuk mengurangi bengkak.
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Hindari merokok, minuman beralkohol, dan makanan yang mengandung kadar gula tinggi.
- Mengganti pasta gigi bisa dilakukan untuk mengatasi gusi bengkak yang disebabkan oleh gigi sensitif terhadap pasta gigi tertentu. Jika gusi bengkak disebabkan oleh produk obat kumur, segera hentikan penggunaannya.
- Menghentikan atau mengganti obat yang menyebabkan gusi bengkak. Konsultasikan ke dokter mengenai kemungkinan mengganti obat, jika gusi bengkak disebabkan oleh obat tertentu. Penghentian atau penggantian obat harus selalu dalam pengawasan dokter.
- Prosedur scalling untuk membersihkan plak gigi.
- Root planning untuk membersihkan area akar gigi dan sela gusi, untuk menghilangkan bakteri.
Gangguan gusi yang sudah parah, membutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya, kondisi acute necrotizing ulcerative gingivitis (ANUG), yang memerlukan pemberian obat pereda nyeri, antibiotik, serta obat kumur khusus mengandung klorheksidin, atau hidrogen peroksida.
Bila gusi bengkak atau gangguan gusi lain berlangsung lebih dari dua minggu, segera temui dokter gigi.
Langkah Pencegahan Gusi Bengkak
Menyikat gigi secara teratur dengan benar merupakan salah satu langkah efektif dalam mencegah berbagai gangguan gigi dan mulut, termasuk gusi bengkak. Namun, hindari menyikat gigi terlalu keras karena dapat merusak jaringan lembut pada gusi.
Pilih bulu sikat gigi dari nilon yang lembut dengan ujung tumpul. Ujung sikat gigi yang keras, kemungkinan dapat menganggu enamel gigi atau gusi. Banyak yang menggerakkan sikat gigi secara maju mundur, padahal menyikat gigi sebaiknya dilakukan dengan gerakan memutar.
Selain itu, untuk mencegah gusi bengkak, Anda juga dapat melakukan :
- Konsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk kalsium dan vitamin C. Lalu perbanyak minum air putih dan hindari makanan atau minuman yang terlalu panas atau dingin.
- Jauhi rokok atau produk tembakau lain.
- Lakukan relaksasi. Stres berlebihan dapat meningkatkan risiko peradangan, termasuk gusi.
Peran gusi dalam mulut sangatlah penting. Gangguan yang terjadi pada gusi dapat berakibat pada bagian lainnya dalam mulut. Jaga kebersihan mulut dan rutin melakukan perawatan gigi tiap enam bulan ke dokter gigi, demi memiliki gusi dan gigi yang sehat.