Sebuah ilmu baru tengah dikembangkan kalangan kedokteran gigi. Yakni
dengan cara menghipnotis pasiennya agar sang pasien merasa nyaman saat
akan dilakukan perawatan.
“Kami menyebutnya sebagai hypnodontia
merupakan cara hypnosis (hipnotis) dengan ilmu kedokteran gigi,” kata
drg. Chairunnisa Amarta, Sp.B, M.NLP salah seorang dokter yang
mengembangkan ilmu ini di Jakarta, Jumat (17/2).
Dia mengatakan,
masih banyak masyarakat yang memiliki paradigma yang salah untuk berobat
ke dokter gigi, tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga masih banyak
yang takut ke dokter gigi.
Hal ini karena pemberian sugesti yang
salah secara turun menurun seperti orang tua yang mengingatkan anaknya
agar tidak terlalu banyak makan permen, nanti kalau giginya sakit
dicabut dokter gigi. “Kalau banyak-banyak maka permen nanti giginya
keropos biar dicabut dokter gigi,” kata dokter yang akrab dipanggil Irun
ini.
Menurut
dia, kekhawatiran dan ketakutan ini tidak perlu terjadi dengan
menggunakan teknik hipnosis, antara lain dengan melakukan komunikasi
yang interaktif dengan pasien, dokter dalam hal ini dituntut untuk sabar
dan komunikatif. “Tujuannya untuk menciptakan rasa nyaman bagi diri
pasien,” ujar dia.
Dia mengingatkan, perawatan gigi secara teratur
bertujuan untuk menghindarkan timbulnya penyakit lain seperti gangguan
jantung, ginjal, mata, kulit, bahkan kanker.
Chairunnisa
mengatakan, hypnosis (istilah dia) merupakan cara berkomunikasi dengan
pikiran bawah sadar untuk memudahkan dalam mencapai tujuan dalam
berbagai aspek kehidupan yang tidak dapat diselesaikan melalui pikiran
sadar.
“Cara ini membuat saya bisa akrab dengan pikiran bawah
sadar pasien, sehingga tindakan yang dilakukan dapat mengoptimalkan
kekuatan penyembuhan dalam diri pasien sendiri,” ujar dia.
Bahkan
melalui hypnosis ini dokter gigi dapat menghilangkan kebiasaan buruk
pasien yang mengakibatkan kerusakan gigi seperti menggigit bibir, kuku,
pensil, menghisap jempol, atau menggesek gigi saat tidur, ujar dia.
Chairunissa
mengaku dirinya mempelajari hypnosis setelah lulus dari pendidikan
dokter gigi karena melihat banyak pasiennya yang tegang saat harus
dirawat giginya.
Dia mengatakan belajar banyak dari ahli hypnosis
Indonesia, Ronny F. Rondoridjo yang telah banyak menerbitkan banyak buku
mengenai ilmu ini.
Terkait dengan menghilangkan rasa sakit,
Chairunissa mengatakan, sebenarnya hal ini dapat dilaksanakan tetapi
sangat tergantung kepada orang tersebut bisa atau tidak membuka bawah
sadarnya.
Namun dia yakin ke depannya ilmu ini tidak sekedar
membuat orang yang semula takut menjadi nyaman, tetapi juga dapat
membuat tidak perlu dilakukan pembiusan. Dia mengatakan, setidaknya
dengan metode ini pembiusan tidak perlu dilakukan secara berlebihan
untuk menghilangkan rasa sakit.
Sumber tulisan :
http://nasional.republika.co.id/